Orang Tua Garda Depan Cegah Penyalahgunaan Narkoba

Ancaman narkoba kini tak main-main dan bukan masalah kecil. Ancaman narkoba mengancam masa depan anak-anak kita. Tak memandang status sosial, di desa atau di kota, anak-anak kita, suka tak suka, menjadi target utama para pengedar narkoba. Waspadalah!!!...Waspadalah!!..

Pemerintah kini gencar menyosialisasikan bahaya narkoba dan menghimbau generasi muda untuk menghindarinya. Begitu juga dengan satuan pendidikan dan beberapa lembaga masyarakat.
Orang tua sejatinya merupakan garda terdepan dalam upaya menghindarkan generasi muda dari bahaya narkoba. Namun, psikolog anak dan remaja, Samanta Ananta, mengatakan, awal mula seseorang terpapar narkoba bermula dari lingkungan keluarganya.
“Awal mula pasti dari  lingkungan keluarga, lingkungan tempat tinggal, sama pergaulan. Kalau di rumah, seberapa besar dan seberapa sering konflik yang terjadi. Narkoba, tidak disebabkan dari anak saja, justru biasanya konflik di antara orang tua atau orang lain yang ada di rumah yang memberikan bad influence. Saudara yang tinggal di rumah, bisa sopirnya, mbaknya, siapa saja,” kata Samanta. Ia mengingatkan, orang tua perlu mewaspadai bila anak-anaknya terlalu aktif dalam sejumlah kegiatan yang membuat orang tua sulit mengakses. Samanta mengatakan jangan terkecoh dengan melihat anak yang aktif lantas merasa tenang bahwa anak tidak akan terkena narkoba karena kemungkinan hal tersebut selalu ada. “Lalu kalau misalnya di luar itu, biasanya anak-anak yang aktif di olahraga, atau religious, tapi nggak terkontrol. Pertemanan di situ orang tua nggak kenal. Jadi bukan berarti anak aktif berkegiatan lalu aman tidak akan terjerumus narkoba. Kemungkinannya selalu ada. Orang tua memang harus benar-benar terjun ke kehidupan anak,” pungkasnya.
Menurut Samanta, ada beberapa ciri remaja yang terjerumus narkoba. Beberapa ciri tersebut antara lain, adanya perubahan perilaku, seperti menarik diri dari keluarga. "Anak yang biasanya ceria jadi lebih sering menyendiri di dalam kamar, pergaulan teman berbeda, susah tidur atau pola tidur berubah, terlihat lebih mudah cemas,marah-marah, “ katanya. Selain itu, Samanta juga mengatakan ada ciri lainnya yang bisa dilihat orangtua seperti anak suka bolos sekolah, barang di rumah mulai hilang karena dipakai beli narkoba, perubahan lingkungan atau kelompok bermain.

Di sinilah pentingnya peran orangtua, mereka terlebih yang memiliki anak usia remaja sebaiknya bisa lebih dekat dengan anak, sehingga bisa menjadi teman yang dipercaya oleh anak untuk berbagi cerita. "Orangtua sangat perlu merangkul anak-anaknya sehingga mereka tumbuh berkembang menjadi jati diri yang baik sehingga bisa stop narkoba," ujar Samanta. Yanuar Jatnika
Sumber : Sahabat Keluarga
0
Tags

Post a Comment

0Comments

Tinggalkan Pesan Buat Kami

Post a Comment (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !